“Like It Was Meant To Be”, Ayunan Rindu Vira Talisa Menuju Album Ketiga

lifepod.id - Vira Talisa resmi sedang dalam masa kampanye album keduanya, ditandai saat ia mengumumkan bahwa album studio keduanya, "Bloomingtale", yang akan dirilis pada tanggal 22 September 2023. Tidak lama setelah pengumuman album tersebut, single terakhir dari kampanye ini, "Like It Was Meant To Be", dijadwalkan rilis pada 11 Agustus 2023.

“Like It Was Meant To Be”, Ayunan Rindu Vira Talisa Menuju Album Ketiga
Dok. SABS Media

Vira dengan nyaman kembali ke dirinya yang lebih jazz - dibandingkan dengan dua rilisan sebelumnya "Mejikuhibiniu" dan "Samba Di Kota" - saat ia memulai lagu dengan romantis, diiringi dengan melodi piano dan gitar jazz yang menenangkan. Lagu terus berlanjut dengan suasana dan narasi seolah-olah kita akhirnya dapat bertemu dengan orang yang kita cintai setelah hari yang panjang dan melelahkan. Ini adalah tipikal lagu yang secara tidak sadar masuk ke alam bawah sadar kita saat kita lengah di sebuah jazz lounge, sementara kita menatap kosong ke meja bar, mengingat bahwa hidup tidaklah seburuk itu, terutama saat kita bersama orang yang kita cintai. Vokal Vira yang lembut terdengar familiar, seolah-olah ia kembali ke dirinya dulu saat perilisan EP pertamanya, mengekspresikan cinta bukan melalui narasi yang rumit, melainkan dengan menciptakan sebuah ruang untuk kita tempati, untuk membuat kita merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dalam dunianya sendiri. 

Like It Was Meant To Be adalah sebuah lagu tentang cinta yang telah lama dinanti-nantikan yang akhirnya tiba. Kita semua pernah mengalami perjalanan yang tidak mulus dalam hubungan asmara, dan melalui lagu ini, Vira ingin menunjukkan bagaimana rasanya mendapatkan kepastian dari orang yang dicintai. Perasaan bahagia, nyaman, dan puas karena memiliki seseorang yang kita kenal akan selalu menemani kita.

Tentang Vira Talisa

Vira Talisa adalah penyanyi/penulis lagu berusia 29 tahun dari Jakarta. Memulai karir musiknya di Rennes selama studinya di bidang seni rupa, tahun 2015 adalah awal dari aktivitas pertunjukannya; sampai akhirnya dia kemudian merekam EP self-titled pada tahun 2016 dengan bantuan produser musik Prancis, Romain Baousson.

Pada 1 Maret 2019, ia merilis album debutnya yang berjudul Primavera, sebagai rangkaian eksplorasi musiknya selama bertahun-tahun, menggabungkan unsur-unsur yang ada dari karya-karya sebelumnya dan pengaruh baru: dari Indonesiana hingga literasi Yé-yé, Samba Brasil hingga Funk 70-an. Primavera berarti “musim semi” dalam bahasa Italia, terinspirasi dari liburan paling menyenangkan yang pernah dia lakukan pada tahun 2016 di sebuah kota bernama Menton; perbatasan antara Prancis dan Italia di mana dia menghabiskan musim seminya. Album ini menjadi wadah baginya untuk mengungkapkan cintanya terhadap keindahan alam, rasa terima kasihnya kepada orang-orang berpengaruh dalam hidupnya, pentingnya harapan dan kegembiraan hidup.

Kemudian di tahun 2019, Fur, band indie ternama dari Inggris, mengejutkan dunia musik Indonesia dengan mengcover single Vira Talisa “Walking Back Home” di The Close Encounter Club, sebuah sesi live performance online.

Cek Berita dan Artikel yang lain :