Setahun Jakarta VS Wuhan Setelah Kemunculan COVID-19

<b>Lifepod.id</b> - Kemarin (02/03/2021) merupakan peringatan tepat satu tahun setelah Jokowi mengumumkan adanya kasus COVID-19 pertama di Jakarta. Lantas, bagaimana perbandingan Jakarta saat ini dengan Wuhan?

Setahun Jakarta VS Wuhan Setelah Kemunculan COVID-19

 

Semenjak itu di masyarakat di Indonesia dipenuhi rasa was-was tertular COVID-19. Tidak hanya itu sektor perekonomian di Indonesia terus menurun karena pemerintah juga melakukan pembatasan kegiatan.

Pembatasan kegiatan tidak hanya berpengaruh kepada sektor industri namun juga berpengaruh pada dunia pendidikan di Indonesia yang terpaksa harus melakukan pembelajaran jarak jauh untuk menekan angka penularan COVID-19.

Tidak hanya itu masyarakat juga harus terpaksa mentaati protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah meskipun hal tersebut dirasa sangat tidak nyaman pada awalnya.

Tercatat hingga kemarin 1 Maret di Jakarta tercatat 341.793 kasus terkonfirmasi. Sebanyak 5.528 di antaranya meninggal dunia, 326.509 dinyatakan sembuh, dan 9.756 lainnya masih harus menjalani perawatan maupun isolasi.

Angka kematian di tersebut bahkan telah melewati angka kematian akibat Covid-19 di keseluruhan China daratan, yakni sekitar 4.636.

Keadaan COVID-19 di Jakarta setelah satu tahun jauh berbeda dengan Wuhan (tempat pertama ditemukannya COVID-19). Saat ini kehidupan di kota Wuhan telah berjalan normal.

Pasar-pasar disana sudah kembali dipenuhi oleh penjual dan pembeli, taman-taman juga ramai lansia yang sedang berolahraga atau berlatih bela diri juga instansi-instansi yang telah beraktivitas normal kembali tanpa takut akan tertular COVID-19.

Dari Laporan apnews.com, kota berpenduduk 11 juta jiwa itu dinyatakan telah terbebas dari pandemi Covid-19 sejak karantina wilayah pertama dihentikan pada 8 April 2020 lalu.

 

Apa yang Bisa Dipelajar Jakarta dari Keberhasilan Wuhan?

Keberhasilan China untuk terebas dari COVID-19 ini adalah karena pemerintahannya yang memprioritaskan kesehatan.

China telah banyak belajar dari kejadian pandemi SARS yang pernah terjadi sebelumnya. Sehingga tepatnya pada akhir Januari 2020 tidak lama setelah kemunculan COVID-19 pemerintah China memutuskan untuk melakukan karantina wilayah di Wuhan selama 76 hari.

Akses keluar masuk di kota tersebut ditutup. Bahkan tidak hanya kota Wuhan, kota-kota yang dekat dengan Wuhan juga ikut di lockdown. Sehingga total 50 juta warga harus terisolasi dari dunia luar.

Tidak hanya karantina wilayah, China juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada masyarakatnya dan melakukan isolasi juga pelacakan kasus yang serius untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

Untuk mendukung hal itu pemerintah China juga membangunkan tiga unit rumah sakit untuk mengisolasi pasien dengan gejala ringan hingga sedang.

Dampaknya Wuhan akhirnya berhasil terbebas dari COVID-19 sejak April 2020.

Di Jakarta sendiri juga dilakukan hal yang tidak jauh berbeda dari apa yang dilakukan oleh pemerintah China hanya saja masih banyak masyarakat dan industri yang masih melanggar protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah.

Hal ini dapat dilihat dari denda pelanggar protokol kesehatan di Jakarta yang saat ini telah terkumpul sekitar Rp6 Milyar.

Dari berhasilnya Wuhan bebas dari Covid-19 diharapkan menjadi motivasi untuk masyarakat Indonesia maupun Pemerintah dapat terus berjuang melawan pandemi.

Diharapkan, tak ada lagi tahun kedua Covid-19 di Indonesia dan Indonesia bisa kembali beraktivitas seperti semula.

 

Baca juga: Berikut Daftar Lengkap Lokasi Vaksinasi COVID-19 di Jakarta

Baca juga: Jakarta Siapkan Aturan yang Larang Mobil 10 Tahun ke Atas Beroperasi