6 Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh, Apa Saja?
<b> Lifepod.id </b> - Semenjak pandemi COVID-19 melanda, Indonesia menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada seluruh siswa di Indonesia.
Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini terdapat keuntungan serta tantangan yang harus dihadapi, baik oleh guru maupun orang tua siswa.
Dalam pelaksanaan, tercatat ada 6 tantangan yang dihadapi dalam menggunakan metode pembelajaran ini. jakarta contohnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana, menyebutkan poin-poin tersebut.
1. Kondisi Psikologi Anak
Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, anak akan banyak menghabiskan waktu belajar dirumah. Secara tidak langsung ini berpengaruh pada psikologis si kecil.
Terbiasa menuntut ilmu di sekolah, tidak semua anak akan merasa nyaman belajar dengan kondisi rumah. Pasti membutuhkan penyesuaian oleh mereka.
2. Peran Orang Tua atau Wali Siswa
Sebagai pengganti peran guru di rumah, orang tua harus rajin memantau perkembangan belajar siswa. Orang tua berkonsultasi serta berkomunikasi dengan guru di sekolah.
Orang tua dituntut untuk bisa bertindak sebagai guru dan menjalankan kewajibannya dalam satu waktu. Tentu ini bukan hal yang mudah. Banyak orang tua yang mengakui kewalahan mengimbangi ini.
3. Kompetensi Guru Dalam PJJ
Tidak hanya orang tua, namun guru juga memiliki kompetensi dalam menjalankan perkembangan belajar siswa di rumah. Penyesuaian ini juga tidak mudah, banyak guru juga yang belum terbiasa dengan aplikasi pembelajaran daring.
Pembelajaran yang guru berikan harus bisa diaplikasi orang tua dalam mendidik anaknya dan bisa membuat anak punya self motivation untuk tetap belajar.
4. Fasilitas Penunjang Belajar
Dalam sistem PJJ, siswa juga harus menyediakan alat penunjang selama belajar di rumah, seperti gawai atau komputer. Dan fasilitas internet yang memadai. Sayangnya, tidak semua murid bisa mendapatkannya dengan mudah.
Baca juga: Ruangkelas, Fitur Gratis dari Ruangguru untuk Dukung PJJ
5. Kurikulum yang Sesuai
Penggunaan kurikulum juga tidak bisa disamakan dengan semester-semester sebelumnya. Banyak guru juga yang kebingungan dengan penyusunan kurikulum tanpa tatap muka ini.
Jika sampai salah penyampaian, ada kemungkinan siswa tidak bisa memahami pelajaran dengan baik dengan sistem PJJ ini.
6. Pembagian Jam Belajar yang Tepat
Mesti diakui, tidak semua murid didukung oleh perangkat elektronik yang memadai untuk digunakan belajar kapanpun. Oleh sebab itu, guru harus bisa fleksibel dan memahami murid-muridnya dalam mengatur jam belajar.[]
Baca juga: Ketentuan Sistem Pendidikan Tahun Ajaran Baru 2020/2021