Dampak Pandemi Covid-19, JKT48 Terancam Bubar

<b>Lifepod.id</b> - Kemarin (10/11), Melody Nurramdhani selaku General Manager JKT48 memberikan pengumuman lewat sebuah video terkait kelangsungan JKT48. Apa yang terjadi?

Dampak Pandemi Covid-19, JKT48 Terancam Bubar

Melody mengakui jika karena pandemi COvid-19 yang mulai melanda Indonesia sejak bulan Maret lalu berdampak pada seluruh kegiatan JKT48.

“Oleh karena efek pandemi COVID-19 di Indonesia, kegiatan JKT48 menjadi sangat sulit dijalankan sejak akhir bulan Maret. Pertunjukan teater sempat dihentikan, handshake event dibatalkan, dan banyak lagi hal yang membuat JKT48 menjadi sangat terbatas,” katanya dalam video tersebut.

Karenanya agar tetap bisa beraktivitas, tim JKT48 memilih untuk melakukannya dengan live streaming juga sesi video call dengan JKT48.

“JKT48 telah melakukan semua hal yang bisa dilakukan agar tetap bertahan hidup akan tetapi sejujurnya dengan dihentikannya pertunjukan teater, handshake, dan konser, kami merasa bahwa tujuan sebenarnya dari JKT48 yaitu memberikan energi dan semangat bagi semua orang di Indonesia tidak dapat dilakukan dengan maksimal.”

“Secara bisnis, grup ini mengalami kerugian yang sangat menyakitkan sehingga kami berada di posisi yang sulit untuk beroperasi.”

Maka dari itu Melody mengatakan dengan dilakukannya pengurangan staff dan anggota bisa menjadi salah satu solusi agar JKT48 tetap bertahan.

Dengan meluasnya kabar ini tagar #KamiBersamaJKT48 menjadi trending topic di seluruh dunia. Tidak hanya para penggemar JKT48, dukungan juga datang dari AKB48 dan BNK48.

Kabar ini dirilis JKT48 setelah dua anggotanya Nadila dan Rona memutuskan graduate dari grup tersebut. Adapun JKT48 belum memberi kabar lebih lanjut mengenai pernyataan ini.

Baca juga: Hubungan Asmara Kang Daniel dan Jihyo TWICE Putus, Apa Penyebabnya?

Baca juga:  Motivasi Untuk Dapatkan Kehidupan Lebih Baik oleh Julian Jacob di ‘Are You Living?’