INSPIRE : Rako Prijanto, Sineas Indonesia

Lifepod.id - Rako Prijanto merupakan seorang sutradara film Indonesia yang lahir di Magelang, Jawa Tengah, 4 Mei 1973. Sutradara yang termasuk produktif ini memulai karirnya sebagai sutradara melalui film "Ungu Violet". Setelah itu Rako pun tancap gas dengan film-film berikutnya dengan kecepatan produksi 2 -3 film dalam setahun. Simak karya-karya dari Rako Prijanto yuk GenLife!

INSPIRE : Rako Prijanto,  Sineas Indonesia

Rako Prijanto memutuskan untuk menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) dan lulus pada 1995. Arahan sang Ayah tersebut membuat Rako Prijanto dapat mengembangkan banyak bakat di dunia seni seperti musik, fotografi, menulis, film, dan lain sebagainya.

Setelah lulus Rako Prijanto sempat bekerja di sebuah bank selama beberapa bulan. Namun karena merasa tidak cocok dengan bidang tersebut, Rako Prijanto membuka usaha fotografi kecil bersama beberapa kawan.

Melalui usahanya tersebut Rako Prijanto menjadi fotografer acara pernikahan dan pemotretan produk fashion selama dua tahun.

Rako mengawali karier di dunia perfilman Indonesia dengan menjadi asisten sutradara Riri Riza dan Rudy Soedjarwo yang kemudian menjadi partnernya. Ia juga pernah bermain di film berjudul TRAGEDI pada tahun 2001.

Pada tahun 2002, Mira Lesmana mengajak Rako untuk membantunya dalam membuat puisi tokoh Cinta di film ADA APA DENGAN CINTA. Puisi ini kemudian melambungkan namanya seiring dengan kepopuleran film tersebut.

Setelah beberapa tahun bekerja dan belajar mengenai dunia film dari Rudy Soedjarwo, Riri Riza, dan Mira Lesmana, Rako Prijanto menggarap film pertama yang berjudul Ungu Violet pada 2005. 

Hingga film 'Sang Kyai' yang digarap mendapatkan penghargaan dalam Fesitival Film Indonesia (FFI) sebagai film terbaik, namun Rako Prijanto masih belum merasa cukup.

Rako Prijanto berkeinginan untuk menggarap film tetralogi tentang Gayatri, putri dari raja Kerajaan Singosari, Kertanegara.

Hal tersebut dikarenakan menurut Rako Prijanto sosok Gayatri membawa nilai budaya Indonesia yang cukup kental dan dapat membangun kesadaran nasionalisme bagi generasi muda.

Dalam film Rako memang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu pada judul-judul filmnya yang selalu unik, komedinya selalu slapstick dan pemainnya selalu harus pakai Tora Sudiro.

Berikut karya-karya dari Rako Prijanto D'Bijis (2007), Merah Itu Cinta (2007), Oh My God (2008), Faces of Fear (2008), Tri Mas Getir (2008), Benci Disko (2009), Krazy Crazy Krezy (2009), Preman In Love (2009), Maling Kutang (2009), Roman Picisan (2010), Pengantin Sunat (2010), Perempuan-Perempuan Liar (2012), Malaikat Tanpa Sayap (2012), Sang Kyai (2013), 3 Nafas Likas (2014), Terjebak Nostalgia (2016), Bangkit! (2016), Warkop DKI Reborn Part 3 ( 2019), Asal Kau Bahagia (2018), Teman Tapi Menikah (2018), Teman Tapi Menikah #2 (2020), Warkop DKI Reborn 4 (2020), Senzano Savana Kambodja (2021),  Perfect Stranger (2022), Bayi Ajaib (2022), dan yang sedang tayang saat ini Para Betina Pengikut Iblis (2023) serta masih banyak lagi GenLife. Mana karya - karya dari Rako Prijanto yang menjadi favoritmu?

Jangan lewatkan juga Film Para Betina Pengikut Iblis yang sedang tayang di Bioskop kesayangan kamu! 

Cek Berita dan Artikel yang lain :