Keren, Ilmuan Yogyakarta Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh

<b>Lifepod.id</b> - Prof. Adi Utarini masuk daftar 100 pioneer berpengaruh dunia 2021, versi Majalah Time. Beliau adalah seorang guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada.

Keren, Ilmuan Yogyakarta Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh

Adi Utarin atau yang biasa dipanggil Uut, berhasil menjadi 100 Wanita Paling Berpengaruh karena perannya memimpin penelitian world mosquito program (WMP).
 

Program yang dikembangkan tim WMP sendiri adalah meneliti teknologi Wolbachia untuk mengendalikan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Yogyakarta. Wolbachia adalah bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia tapi bisa membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
 
Caranya dengan melepas nyamuk ber-Wolbachia ke area permukiman penduduk melalui ember-ember berisi telur nyamuk. Harapannya nyamuk ber-Wolbachia ini mampu berkembangbiak dengan nyamuk Aedes Aegypti lokal di alam, dan secara berkelanjutan mencegah transmisi demam berdarah.
 
dr. Riris Andono Ahmad, Peneliti Pendamping WMP Yogyakarta menyebut, Wolbachia mampu menurunkan kasus demam berdarah di Yogyakarta hingga 77 persen. Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan pada jurnal terkemuka the New England Journal of Medicine (NEJM) dan teknologi ini sudah direview dalam pertemuan ke-13 WHO Vector Control Advisory Group pada 7-10 Desember 2020. 
 

 

Dari hasil penelitiannya ini ditemukan hingga 77% dapat menurunkan kasus demam berdarah di Yogyakarta. Alhasil pada 2021 penelitiannya mulai diterapkan di Sleman dan rencananya tahun 2022 ke wilayah Bantul.
 
Prestasi yang diraih oleh Prof Uut ini mendapatkan apresiasi dari Rektor UGM Prof Panut Mulyono dan menjadi kebangaan tersendiri bagi UGM.

Sebab, kiprahnya lewat penelitian dalam memberantas penyakit demam berdarah yang diaplikasikan tim WMP bukan hanya dapat menurunkan kasus demam berdarah di Yogyakarta sampai 77% namun juga diakui dunia.“Kami mengucapkan selamat kepada Prof Uut, kami sangat senang dan bangga,” katanya, Kamis (16/9/2021).

Disisi lain Prof. Adi Utarini mengaku bahwa ia sangat bersyukur masuk daftar 100 pioneer berpengaruh di dunia 2021. Karena apa yang sudah dilakukan dengan seluruh tim WMP selama 10 tahun ini diapresiasi serta dapat berkontribusi positif.

"Menanggapi masuknya nama saya dalam daftar #100TIME, saya sangat bersyukur, ini merupakan berkah dari Allah SWT bagi tim penelitian kami di World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima tvOnenews.com Senin (20/9).

Penghargaan yang Uut terima secara pribadi tersebut juga ia dedikasikan untuk seluruh tim yang terlibat.

"Ini adalah apresiasi bagi peneliti-peneliti dan seluruh tim yang telah terlibat dalam penelitian, juga mitra kami yaitu Monash University, World Mosquito Program Global, dan Yayasan Tahija sebagai lembaga filantropi yang mendukung penuh penelitian ini," imbuhnya.
 
Mengenai penerapan di seluruh Indonesia, menurut Prof. Uut, untuk penerapannya akan difokuskan pada daerah yang kasus demam berdarah tinggi dan padat penduduk. “Mudah-mudahan secara bertahap program ini akan membantu menekan kasus demam berdarah dengue,” harapnya.
 
“Untuk itu sekarang melakukan monitoring pada fase penerapan serta mematangkan, cara yang efektif dalam pengendalian demam berdarah dengue ini,” terang guru besar Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM itu.
 
Ia berharap hasil penelitiannya ini dapat dikloning dan diterapkan di daerah-daerah lain di Indonesia agar secara nasional juga dapat menurunkan kasus demam berdarah. Untuk itu, perlu sinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemda di Indonesia, untuk program ini.

Baca Juga : Yogyakarta Uji Coba Pembukaan 3 Tempat Wisatanya

Baca Juga : 5 Rekomendasi Tempat Ngopi Dengan Pemandangan Alam yang Indah