Masih Anjlok, Harga Batu Bara Tertekan Akibat Covid 19

Lifepod.id - Dibandingkan bulan Juni, Harga Batu bara Acuan (HBA) bulan Juli turun tipis sebesar 0,82 dolar Amerika per ton menjadi US$ 52,98 per ton dari sebelumnya US$52,16 per ton.

Masih Anjlok, Harga Batu Bara Tertekan Akibat Covid 19
Img. HBA natu bara bulan Juli yang melebah | Pixabay

Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM mengatakan, faktor yang mempengaruhi ialah penurunan diakibatkan minimnya serapan pasar global terhadap permintaan pasokan batubara Indonesia.

Faktor paling signifikan adalah stok batubara di India dan Tiongkok terbilang cukup tinggi. "Dua negara tadi sedang mengutamakan terlebih dahulu pasokan (batubara) dalam negeri," jelas Agung lewat keterangan tertulisnya, Jumat (03/07).

Pengurangan suplai batu bara dari Indonesia, sambung Agung, tak lepas dari adanya pengaruh kuat dari dampak COVID-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negara.

 

Baca juga: Hasil Percobaan Obat HIV Untuk Mengobati Covid-19

 

Sejak pandemi berlangsung, terdapat peralihan konsumsi energi untuk menggunakan energi alternatif lainnya.

Agung mengakui, HBA mengalami tren penurunan sejak Word Health Organization (WHO) menetapkan COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi pada pertengahan Maret lalu.

Meski HBA sempat meningkat sebesar di bulan Maret menjadi 67,08 dolar AS per ton dibanding dengan Februari yang hanya sebesar 66,89 dolar AS per ton.

Perhitungan HBA sendiri didapatkan dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya.

Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR. Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

 

Baca juga: Bermunculan Klaim Obat Penawar Covid-19, Benarkah?