Tolak dan Omeli Laporan Korban Perampokan, Anggota Polisi di Jaktim diperiksa Propam

<b>Lifepod.id</b> Seorang anggota polisi menolak laporan korban perampokan di Jakarta Timur. Pihak Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Timur meminta maaf dan anggota sudah ditarik ke Polres untuk dilakukan pemeriksaan oleh Propam dan pembinaan.

Tolak dan Omeli Laporan Korban Perampokan, Anggota Polisi di Jaktim diperiksa Propam
Kapolres Jaktim Kombes Erwin Kurniawan/ MPI

Seorang korban perampokan menceritakan kisahnya, Ketika melaporkan tidak kejahatan yang dialaminya ke Kantor Polisi Resor Jakarta Timur melalui Instagram pribadinya. Anggota polisi tersebut diduga menolak laporan korban.

Di dalam postingannya korban mengaku mendapatkan sikap yang tidak menyenangkan dari anggota polisi tersebut saat melakukan laporan tindak kejahatan pencurian yang dialaminya. Cerita dan video peristiwa pencurian itu di unggah pada Jumat (10/12/2021) di Instagram.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Timur, Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan, petugas kepolisian yang menolak laporan dan memarahi korban saat melapor saat ini sedang diperiksa oleh Propam.

Melansir dari Kompas.com, Kombes Erwin Kurniawan mengatakan, “oknum anggota sudah ditarik ke Polres untuk dilakukan pemeriksaan oleh Propam dan pembinaan.” Meski sebelumnya laporan ditolak, Erwin memastikan bahwa laporan korban saat ini sedang ditangai oleh Polsek Pulo Gadung, Jakarta Timur.

"Kapolsek-nya langsung merespons. Sebagai jawaban bahwa kami tidak antikritik, apabila anggota yang salah, maka kami akan segera minta maaf dan memperbaiki kesalahan tersebut, serta memproses oknum anggota yang melakukan kesalahan," ujar Erwin

Melalui akun Instagramnya, Humas Polsek Pulo Gadung telah menyampaikan permohonan maafnya kepada korban dan memberikan sanksi anggotanya yang berperilaku tidak baik. Polsek Pulo Gadung berjanji, tidak akan ada lagi anggotanya yang bersikap seperti itu, sebagaimana instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. "Ke depan, kami akan lebih melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap oknum-oknum polisi yang bertindak semena-mena," tulis akun itu.

Kronologi kejadian Dalam video permapokan yang viral di media sosial, diketahui korban yang sedang mengendarai mobil awalnya diminta berhenti oleh seorang pengendara motor. "Jeda beberapa meter, ada motor kembali mendekati mobil saya, sambil ketuk-ketuk kaca spion dan menunjuk mobil belakang saya. Saya tetep melaju tanpa menghiraukan," tulis akun itu "Namun selang beberapa meter, ada lagi seorang pria ketok kaca mobil saja kembali sambil bicara agak keras, 'itu mobil belakang bahayain orang'," ujar korban menirukan ucapan pelaku.

Laporan korban ditolak dan juga diomeli saat melapor dikarenakan korban terlalu banyak membawa ATM.

"Sy segera melapor ke polsek terdekat dirawangun, Namun saat sy di tanya2 oleh polisi, dia justru menyarankan sy pulang utk menenangkan diri, dan percuma kalau mau dicari juga," tulis korban.

"Polisi tsb justru ngomelin saya 'lagian ibu ngapain sih punya atm banyak2, kalau begini jd repot, apalagi banyak potongan biaya admin juga' dengan nada bicara tinggi," lanjut korban.

Korban mengaku sangat kecewa atas sikap polisi tersebut dan berharap tidak ada lagi polisi yang menolak laporan korban dan menyudutkan korban.

"Bukannya membantu bertindak malah warga diomelin dan disuruh pulang, tanpa ada niat bantu apalagi dtng ke TKP," kata korban.

 Baca juga: