Tepat Satu Tahun, Begini Kilas Balik Kemunculan COVID-19 di Indonesia

<b> Lifepod.id </b>- Hari ini, tertanggal 2 Maret 2021, merupakan peringatan kasus COVID-19 pertama kali diumumkan secara resmi di Indonesia. Bagaimana perjalannya selama ini?

Tepat Satu Tahun, Begini Kilas Balik Kemunculan COVID-19 di Indonesia
Img. Peringatan satu tahun COVID-19 masuk di Indonesia | Unsplash

 

COVID-19 sendiri merupakan virus yang penyebarannya melalui udara. Diumumkan pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2018, virus ini menyebar ke penjuru dunia termasuk Indonesia.

Hingga terhitung 1 Maret 2021, jumlah kasus di Indonesia sudah mencapai 1.341.314 orang dengan perkembangan pasien sembuh mencapai 1.151.915 orang.

Untuk menekan laju virus Corona, pemerintah mengebut pemberian vaksin. Saat ini, sasaran vaksinasi Tenaga Kesehatan sebagai 1.468.764 orang, sementara untuk keseluruhan vaksinasi berjumlah 181.554.465 orang.

 

Kasus COVID-19 Pertama di Indonesia

Saat itu Joko Widodo bersama Terawan Agus Purwanto--saat itu masih menjabat sebagai Menkes---mengumumkan terdapat dua warga negara Indonesia yang dinyatakan positif virus corona SARS-CoV-2.

“Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun,” jelas Presiden RI di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (02/03/2020).

Lalu, Jokowi melanjutkan, “Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona.”


Pembentukan Satgas COVID-19

Pemerintah langsung bertindak untuk membentuk satuan tugas COVID-19 di Indonesia. Tim ini bertujuan untuk mencegah kesimpangsiuran informasi di masyarakat.

“Untuk menghindari kesimpangsiuran informasi, satgas COVID-19 menjadi satu-satunya rujukan informasi kepada masyarakat,” jelas Jokowi, Senin (16/03/2020).

Pembentukan Satgas ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 yang diteken Jokowi pada Jumat (13/03/2020).

 

Protokol Kesehatan

Seketika, dunia terasa berubah sebab harus mematuhi sejumlah peraturan baru. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 ini.

Contohnya seperti penggunaan masker, kemudian mematuhi protokol kesehatan lan dengan menjaga jarak 1-2 dan mencuci tangan. Ini disebut dengan 3M.
Seiring dengan waktu, para ahli menyimpulkan jika 3M saja tidaklah cukup. Kita harus mematuhi 5M dengan menambah untuk menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas jika dirasa tidak penting.

Program 5M ini harus tetap dijalankan meski saat ini program vaksinasi sedang dijalankan secara bertahap.

 

Baca juga: Tak Hanya Protokol 3M, Lakukan 3 Hal Berikut agar Terhindar dari COVID-19


Berbagai Sektor di Indonesia Terpuruk

Dampak yang menekan selain jumlah kasus positif adalah pengaruh pandemi ini terhadap sektor-sektor yang ada di Indonesia, meliputi pariwisata, transportasi, bisnis, dan lain sebagainya.

Hal ini juga sangat berdampak besar pada sisi keuangan yang mana hingga saat ini belum pulih secara total usai mengalami keterpurukan.

Sektor-sektor di Indonesia ini saat ini sedang berjuang untuk pulih dari pandemi COVID-19.

 

Baca juga: RI Terancam Resesi, Jokowi: Masih Ada Waktu 1 Bulan

 

Mulainya Vaksin di Indonesia

Seperti menemukan setitik cahaya, vaksin COVID-19 buatan Sinovac, CoronaVac, mulai disuntikkan di Indoensia. Jokowi sendiri yang menjadi orang pertama yang menerima vaksin ini pada 13 Januari 2021 lalu.

Setelah itu, pemberian vaksin mulai menyebar mulai dari tenaga kesehatan di Indonesia, orang lanjut usia (lansia), awak media, hingga perlahan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
 

Baca juga: #JokowiDiVaksin Ramai di Twitter, Tangan Dokter yang Gemetar jadi Sorotan